Tragedi Kapal Selam Wisata Titanic, Lagu My Heart Will Go On Ramai Diputar

liputanterkini.web.id – Kejadian lenyapnya kapal selam darmawisata Titan dari OceanGate yang mendatangi buntang kapal Titanic, menghirup atensi banyak golongan. Warnanya, kejadian memadamkan ini membuat banyak orang terkenang lagi dengan lagu kepunyaan Celine Dion, My Heart Will Go On.”

Semacam dikenal, lagu ikonis ini merupakan original soundtrack dari film legendaris Titanic, yang ber- setting tenggelamnya kapal berdarmawisata termewah di dini era ke- 20.

Dikutip dari TMZ, Senin( 26 atau 6 atau 2023), dalam bentang Kamis sampai Jumat minggu kemudian, program streaming menulis ekskalasi pemutaran lagu.

Dalam waktu durasi itu, keseluruhan lagu ini dimainkan sebesar lebih dari 522 ribu kali.

Ekskalasi ini terjalin bersamaan dengan pemberitahuan administratur berhak yang melaporkan kalau kapal selam darmawisata itu sudah meledak dekat reruntuhan kapal Titanic. 5 orang yang terletak di kapal itu pula ditentukan sudah tewas bumi.

Catatan Korban OceanGate

Kapal selam Titan lenyap semenjak 18 Juni 2023 kemudian, bersama 5 penumpangnya. Mereka merupakan hartawan Inggris Hamish Harding( 58), masyarakat negeri Inggris Shahzada Dawood serta putranya, Suleman Dawood( 19), masyarakat negeri Prancis Paul- Henri Nargeolet( 77), serta CEO OceanGate Expeditions, Stockton Rush( 61).

Baca juga : Prabowo Subianto Meminta Para Gerindra Jangan Sombong

Cara pencarian dicoba berlarian dengan durasi, sebab zat asam dalam kapal itu amat terbatas. Tetapi pada 23 Juni ditentukan kalau kapal ini sudah meledak, serta beberapa puingnya ditemui Pengawal Tepi laut Amerika Sindikat.

Sutradara Titanic James Cameron Ambil Suara

Sutradara Titanic James Cameron, yang pula diketahui sering melaksanakan investigasi dasar laut tercantum di reruntuhan Titanic, melaporkan pihak OceanGate sesungguhnya telah diperingatkan pertanyaan resiko keamanan dalam penjelajahan ini.

Beberapa pemeran maksimum dalam komunitas deep submergence engineering apalagi mengirim pesan pada industri itu, berkata kalau apa yang mereka jalani sangat eksperimental dalam perihal mengangkat penumpang, serta itu butuh disertifikasi,” tutur James Cameron dalam tanya jawab dengan ABC News, dikutip dari People.

Mendekati Kejadian Titanic

Sineas tersohor ini pula menguak kalau dirinya merasa terdapat kesamaan antara kejadian kapal selam OceanGate dengan Titanic.

Aku terkejut dengan kemiripannya dengan musibah Titanic itu sendiri, di mana si kapten telah kesekian kali diperingatkan pertanyaan es di depan kapalnya, tetapi senantiasa saja maju di perairan penuh es pada malam tidak berbulan, serta pada kesimpulannya banyak orang yang berpulang,” tutur James Cameron.

Kisah Titanic

Pada suatu malam yang dingin di bulan April tahun 1912, kapal pesiar megah bernama Titanic sedang siap untuk melakukan pelayaran perdananya. Dibangun dengan megah di galangan kapal Harland and Wolff di Belfast, Irlandia Utara, Titanic dianggap sebagai keajaiban teknik dan kemewahan pada masanya.

Para penumpang dan awak kapal yang bersemangat naik ke kapal pada tanggal 10 April di Southampton, Inggris. Mereka bermacam-macam, ada yang kaya dan terkenal, ada yang mencari kehidupan baru di Amerika Serikat, ada juga para pekerja yang bertugas merawat kapal dan melayani penumpang.

Kapal itu meluncur dari dermaga dan memasuki perairan yang luas dan biru, berlayar dengan anggun ke arah Atlantik Utara. Para penumpang menikmati kemewahan kapal, menjelajahi restoran-restoran mewah, menari di salon-salon megah, atau bermain di kasino kapal.

Namun, di malam yang kelam tanggal 14 April, nasib tragis menanti Titanic. Ketika kapal sedang berlayar dengan kecepatan tinggi, para pengintai kapal tiba-tiba melihat gunung es di hadapan mereka. Upaya untuk menghindari tabrakan terlambat, dan dengan dahsyat Titanic menabrak gunung es itu, merobek lambungnya.

Kapal yang megah itu mulai tenggelam, menyebabkan kepanikan di antara penumpang dan awak kapal. Lambat laun, para penumpang menyadari bahwa kapal ini benar-benar dalam bahaya, dan upaya penyelamatan pun dimulai. Tetapi, kapal penyelamat yang tersedia tak cukup untuk menampung semua orang.

Dalam keadaan kepanikan dan kegelapan malam, kapal mulai terbenam ke dasar laut. Para penumpang dan awak kapal terpaksa melompat ke laut yang dingin dan gelap, berharap bisa diselamatkan oleh kapal penyelamat atau terapung di atas perahu sekoci.

Sayangnya, bantuan terlambat datang, dan saat matahari terbit pada tanggal 15 April, Titanic sudah lenyap di dasar laut. Ribuan nyawa hilang dalam tragedi ini, meninggalkan keluarga dan teman-teman yang berduka.

Kisah Titanic menjadi legenda yang dikenang hingga hari ini. Ceritanya telah diabadikan dalam berbagai buku, film, dan lagu. Banyak orang terpesona oleh keindahan dan kemegahan kapal itu, namun juga terharu oleh kisah kehancurannya yang tragis.

Tetapi, tragedi Titanic juga mengajarkan dunia pelajaran berharga. Peraturan keselamatan kapal laut diperketat, sistem peringatan gunung es diperkenalkan, dan kesadaran akan perlunya kehati-hatian dalam pelayaran laut semakin meningkat.

Dalam cerita yang kelam ini, Titanic tetap menjadi simbol ambisi manusia, kemenangan dan kekalahan, dan sekaligus mengingatkan kita akan kerapuhan kehidupan manusia di hadapan kekuatan alam yang dahsyat.

Namun, di balik tragedi yang menyayat hati itu, ada juga kisah keberanian dan solidaritas yang mengharukan. Para penumpang dan awak kapal saling membantu satu sama lain, memprioritaskan keselamatan orang lain di atas diri mereka sendiri. Para pria memberikan tempat di sekoci kepada wanita dan anak-anak, sementara para musisi di kapal tetap memainkan musik mereka untuk memberikan penghiburan dalam momen yang mencekam.

Selama bertahun-tahun setelah bencana itu, penyelidikan dan penyelamatan dilakukan untuk mengungkapkan rahasia di balik tenggelamnya Titanic. Kapal itu ditemukan kembali pada tahun 1985 oleh peneliti laut, dan banyak artefak yang ditemukan di dasar laut memberikan wawasan yang mendalam tentang kehidupan di kapal tersebut.

Kisah Titanic telah mengilhami banyak orang di seluruh dunia. Kapal itu menjadi simbol keteguhan dan kekuatan manusia, tetapi juga menjadi peringatan bahwa kita harus menghormati kekuatan alam dan selalu berhati-hati dalam menantangnya. Tragedi itu juga mendorong perbaikan dalam industri pelayaran, dengan peraturan dan protokol keselamatan yang lebih ketat.

Hingga saat ini, Titanic tetap menjadi salah satu cerita paling ikonik dalam sejarah. Peringatan tentang kehancuran dan kehilangan yang tak terlupakan, serta kekuatan manusia dalam menghadapinya, terus menggetarkan hati kita. Kisah Titanic mengajarkan kita untuk menghargai kehidupan, mementingkan keselamatan, dan menghormati lautan yang tak terkalahkan.

Seiring berjalannya waktu, Titanic tetap menjadi monumen yang menghormati para korban dan mengingatkan kita akan kerapuhan eksistensi manusia. Kita terus merenungkan kisahnya dengan harapan bahwa tragedi semacam itu tidak akan terulang lagi, dan bahwa keberanian, solidaritas, dan rasa saling peduli akan selalu mengatasi rintangan yang kita hadapi.

Satu tanggapan untuk “Tragedi Kapal Selam Wisata Titanic, Lagu My Heart Will Go On Ramai Diputar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *