liputanterkini.web.id – Gunung Semeru hadapi erupsi dengan melemparkan abu vulkanik setinggi dekat 600 meteri dari kawah. Aparat Pos Kontrol Gunung Semeru Ahmad Basuki dalam keterangannya, Rabu(21/6/2023) mengatakan, kolom abu teramati bercorak membodohi dengan keseriusan tebal ke arah utara.
Pusat Vulkanologi serta Mitigasi Musibah Ilmu bumi (PVMBG) menulis Gunung Semeru sudah hadapi erupsi sebesar 2 kali dengan ketinggian serta arah yang serupa pada pagi ini. Erupsi awal terjalin pada jam 07. 47 Wib.
Erupsi Gunung Semeru itu terekam lewat seismograf dengan amplitudo maksimal 22 mm serta lama 100 detik. Berjarak 11 menit setelah itu erupsi kedua timbul pada jam 07. 58 Wib. Perlengkapan seismograf merekam erupsi itu dengan amplitudo maksimal 22 mm serta lama 105 detik.
Warga tidak melaksanakan kegiatan apapun di zona tenggara di selama Bukit Kobokan, sepanjang 13 km dari pusat erupsi, tutur Basuki.
Di luar jarak itu, warga tidak melaksanakan kegiatan pada jarak 500 m dari pinggir bengawan di selama Bukit Kobokan sebab berpotensi terlanda ekspansi awan panas serta gerakan lava sampai jarak 17 km dari pucuk.
Status Sedang Siap sedia ataupun Tingkat III
PVMBG pula mengusulkan supaya warga tidak beraktifitas dalam radius 5 km dari kawah Gunung Semeru sebab rawan kepada ancaman lemparan batu.
Baca juga : Alasan Lawatan Kaisar Naruhito serta Maharani Masako ke Indonesia
Warga diimbau buat mewaspadai kemampuan awan panas guguran, guguran lahar, serta lava di selama gerakan bengawan ataupun ngarai yang berkepala di pucuk Gunung Api Semeru, paling utama selama Bukit Kobokan, Bukit Abang, Bukit Sebandung, serta Bukit Sat, dan kemampuan lava pada sungai- sungai kecil yang ialah anak bengawan dari Bukit Kobokan.
Sepanjang ini Gunung Semeru sedang berkedudukan Siap sedia ataupun Tingkat III. PVMBG menulis jumlah dentuman yang terjalin di gunung api itu sebesar 30 kali terbatas semenjak 1 Januari sampai 21 Juni 2023.
Sejarah Gunung Semeru
Gunung Semeru, juga dikenal sebagai Mahameru, adalah gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa, Indonesia. Berada di Provinsi Jawa Timur, Gunung Semeru memiliki ketinggian puncak Mahameru sekitar 3.676 meter di atas permukaan laut. Sejarah Gunung Semeru terkait erat dengan aktivitas geologis dan keagungan alam di wilayah tersebut.
Pada masa lampau, Gunung Semeru dianggap suci oleh masyarakat setempat, yang percaya bahwa gunung tersebut adalah tempat tinggal dewa dan roh nenek moyang. Gunung Semeru juga memiliki peran penting dalam legenda dan cerita rakyat Jawa. Penduduk sekitar meyakini bahwa Gunung Semeru adalah tempat bersemayamnya Dewa Hyang Widhi, yang dipuja dan dihormati sebagai sumber kehidupan dan keberkahan.
Dalam catatan sejarah modern, Gunung Semeru telah mengalami beberapa erupsi besar. Erupsi tercatat pertama kali terjadi pada tahun 1818 dan diikuti oleh serangkaian letusan besar pada tahun 1829 dan 1946. Erupsi-erupsi ini mengakibatkan aliran lava, abu vulkanik, dan awan panas yang merusak dan mengubah lanskap di sekitar gunung.
Sejak itu, Gunung Semeru masih aktif dan terus mengalami erupsi hingga saat ini. Kegiatan vulkaniknya membuatnya menjadi salah satu destinasi pendakian populer di Indonesia. Banyak pendaki dan pecinta alam yang tertarik untuk menaklukkan puncak Mahameru dan menikmati panorama indah serta pengalaman spiritual yang diberikan oleh gunung ini.
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, yang mencakup Gunung Semeru, Gunung Bromo, dan Taman Nasional Tengger, telah didirikan untuk melindungi keanekaragaman hayati dan ekosistem alam di kawasan tersebut. Pendakian ke Gunung Semeru diatur oleh pihak berwenang dengan aturan dan persyaratan tertentu untuk menjaga keamanan pendaki dan konservasi alam.
Gunung Semeru terus menjadi daya tarik bagi para pendaki, peneliti, dan pecinta alam yang ingin mengeksplorasi keindahan alam serta menghormati keagungan alam semesta. Dengan keindahan panorama alamnya yang luar biasa dan pesona spiritual yang mengiringinya, Gunung Semeru tetap menjadi salah satu ikon penting dan simbol kekayaan alam Indonesia.
Satu tanggapan untuk “Lontarkan Abu Vulkanik, Gunung Semeru Erupsi”